Kenapa Serigala Tidak Dijinakkan ? Padahal Merupakan Nenek Moyang Anjing
Aldtecno - Anjing merupakan hewan yang dianggap sebagai sahabat manusia, karena mereka termasuk hewan yang pintar, bersahabat, dan mudah dilatih. Terdapat banyak jenis dan ras anjing yang dipelihara manusia.
Hal berbeda justru dialami oleh nenek moyang anjing, yaitu serigala. Serigala dianggap sebagai hewan buas dan lebih agresif, yang bisa menyerang manusia. Dahulu serigala banyak diburu oleh manusia agar tidak menjadi ancaman bagi mereka.
Padahal, sangat sedikit kasus penyerangan serigala terhadap manusia. Di Amerika, serigala sempat hampir mengalami kepunahan, untungnya ada program konservasi sehingga jumlah serigala kini mulai meningkat.
Sampai saat ini pun serigala masih dianggap hewan buas, mengapa ia berbeda dengan anjing yang mudah dijinakkan ya?
Perbedaan perilaku sosialisasi
Berbeda dengan serigala, anjing bisa menjadi hewan yang bisa didomestikan atau dijinakkan, bisa dilatih, dan dipelihara. Serigala dan anjing memiliki gen yang sama karena serigala merupakan nenek moyang anjing.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kathryn Lord dari University of Massachusetts, alasan mengapa anjing lebih mudah dijinakkan dibandingkan serigala bukanlah karena perbedaan gen.
Menurutnya, perbedaan anjing dan serigala terletak pada saat gen keduanya dihidupkan. Artinya, saat anjing dan serigala memulai proses sosialisasi terhadap lingkungannya baik sesama hewan atau pun manusia, menunjukan perilaku yang berbeda.
Proses ini terjadi ketika mereka di awal pertumbuhannya. Karena perbedaan perilaku sosialisasi ini lah mengapa anjing mudah dijinakkan dibandingkan serigala yang notabennya masih menjadi hewan buas.
Masa Sosialisai yang Berbeda
Saat jendela sosialisasi mereka terbuka, mereka akan mulai mencari tahu dan menjelajahi sekelilingnya. Jendela perkembangan ini biasanya terjadi pada empat minggu pertama di usia anjing, dan dua minggu di usia serigala.
Karena perbedaan waktu ini lah yang membuat perkembangan mereka terhadap perilaku sosialisasi mereka berbeda. Dalam memulai perkembangan inderanya, anak anjing dan serigala melakukannya dengan cara yang bertahap.
Indera penciuman mulai berkembang pada usia dua minggu, pada minggu ke empat hingga ke enam kemudian indera penglihatan dan pendengaran yang mulai berkembang.
Anak serigala menjelajahi sekitarnya dalam keadaan buta dan tuli
Menurut waktu perkembangannya tersebut, anak serigala memulai menjelajah lingkungan sekitarnya dalam keadaan buta dan tuli, mereka hanya mengandalkan indera penciuman saja.
Karena keterbatasan indera inilah yang membuat mereka menjadi lebih takut dan waspada sedari mereka kecil. Segala sesuatu yang baru, mereka anggap sebuah ancaman. Hal inilah berakibat pada sulitnya serigala menjalin sosialisasi terhadap lingkungannya termasuk manusia.
Berbeda dengan anak anjing
Hal yang berbeda dialami oleh anak anjing, ketika mereka mulai menjelajahi sekitarnya, indera mereka sudah lengkap dan berfungsi, seperti penglihatan, pendengaran dan penciuman.
Karena tiga indera yang merupakan dasar penting bagi makhluk hidup menjalani proses sosialisasi berfungsi, anak anjing tidak terlalu waspada seperti anak serigala. Mereka dapat mudah mengenali sesuatu dimulai dari kelompoknya, hewan lain, dan juga manusia. Sehingga mereka bisa beradaptasi dengan mudah.
Jendela sosialisasi yang dialami oleh anak anjing, membuat mereka bisa merasa nyaman dan akrab terhadap lingkungan baru mereka dan bertahan dalam waktu yang lama.
Belum ada Komentar untuk "Kenapa Serigala Tidak Dijinakkan ? Padahal Merupakan Nenek Moyang Anjing"
Posting Komentar
- Mohon Berkomentar Dengan Wajar
- Dilarang Menyertakan Link Aktif Maupun Tidak Aktif
- Dilarang Berkomentar Dengan Unsur Pornografi, Sara, Promosi Dan Hal-Hal Yang Bertentangan Dengan Hukum Yang Berlaku
Jika ada hal-hal yang tidak pantas atau bertentangan, Saya selaku pengurus Blog ini tidak segan segan menghapus Komentar Anda.
Terima Kasih!!