Apa Sebenarnya Meningitis itu,Apa Gejalanya dan Bagaimana Penanganannya?
Aldtechno - Kemarin tepatnya pada tanggal 08 April 2020, industri musik tanah air berduka lagi. Glenn Fredly menghembuskan napas terakhirnya. Ia di meninggal karena penyakit Meningitis.
Sebenarnya sudah dua public pigure tanah air yang meninggal karena penyakit meningitis ini.Beberapa tahun lalu ada alm. Olga syahputra.
Tapi, apakah meningitis itu? Dan bagaimana penjelasannya, berikut rangkumannya untuk anda:
Apa itu Meningitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati
Definisi dan Gambaran Umum
Meningitis adalah kondisi serius yang menyebabkan lapisan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang mengalami peradangan. Anak-anak, remaja, dan usia muda memiliki resiko yang paling besar, meskipun kondisi ini juga dapat menimpa orang dewasa, terutama mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Meningitis dikenal juga dengan radang selaput otak.
Penyebab
Penyebab utama dari meningitis adalah infeksi, baik itu yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Karena radang ini disebabkan oleh virus dan bakteri, kondisi ini sangat menular dan dapat berpindah dengan mudah melalui hubungan langsung, bersin, dan batuk.
Meningitis karena virus merupakan jenis Meningitis yang paling umum terjadi dan tidak begitu serius. Komplikasi seperti demam tinggi dan kejang-kejang hanya terjadi pada sebagian kecil kasus dan cukup jarang.
Meningitis karena bakteri, di sisi lain, lebih jarang terjadi namun lebih serius. Jika tidak segera ditangani, radang jenis ini dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian. Jadi, penting untuk mengetahui gejala dari Meningitis sehingga pengobatan dapat segera dilakukan.
Gejala Utama
Gejala Meningitis yang paling umum terjadi meliputi:
Leher kaku
Nyeri pada leher yang menjadi lebih buruk ketika sampai pada bagian dagu hingga dada
Demam
Muntah-muntah
Sakit kepala
Kejang-kejang
Rasa kantuk yang amat sangat atau sulit untuk tetap terjaga
Pada bayi, gejala yang muncul meliputi:
Gatal-gatal
Tangisan yang tidak ada hentinya
Mudah terkena penyakit
Hilang selera makan
Sulit bernapas
Batuk-batuk
Siapa yang dapat ditemui
Jika Anda atau anggota keluarga Anda menunjukkan gejala tersebut, Anda sebaiknya segera mendapatkan perawatan dokter. Dokter umum dapat mengenali Meningitis dan menentukan apakah jenisnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Diagnosa dilakukan dengan memeriksa kondisi kesehatan pasien, melakukan cek fisik, menganalisis riwayat kesehatan, dan melakukan beberapa tindakan, seperti lumbal pungsi (lumbar puncture), yang juga dikenal dengan sebutan spinal tap. Hal ini merupakan pemeriksaan yang paling penting untuk dilakukan jika pasien diduga menderita Meningitis karena tindakan ini meliputi pengambilan contoh cairan dari sumsum tulang belakang sehingga dapat diketahui apakah radang tersebut disebabkan oleh virus atau bakteri. Tes lainnya, seperti pemindaian CT, MRI, dan tes darah, dilakukan untuk mendukung diagnosis.
Jenis Pengobatan yang Tersedia
Terdapat beberapa pengobatan untuk Meningitis, tergantung dari jenis penyakitnya.
Meningitis yang disebabkan oleh bakteri – Meningitis karena bakteri ditangani oleh penggunaan antibiotik dan pengobatan steroid yang disebut deksametason. Kondisi ini perlu penanganan rumah sakit, jadi pembatasan pasien diperlukan, sehingga dokter Anda dapat lebih mudah untuk mengawasi kondisi Anda serta mengawasi perkembangan gejala yang terjadi, seperti kejang-kejang, hilangnya pendengaran atau tanda kerusakan otak.
Meningitis yang disebabkan oleh virus – Meningitis karena virus dapat diobati tanpa harus ke rumah sakit, dengan pengobatan untuk meredakan nyeri dan menurunkan panas demam. Pasien mungkin akan mengalami gejala selama kurang lebih dua minggu sebelum pengobatan tersebut selesai mengatasi penyebab penyakit. Para pasien juga disarankan untuk meminum banyak cairan agar tubuh mereka dapat membuang virus lebih cepat.
Metode pengobatan lain juga dilakukan untuk meredakan gejala parah yang dialami pasien. Sebagai contoh, jika pasien mengalami kesulitan bernapas, maka terapi oksigen dapat diberikan. Untuk mencegah kekurangan cairan tubuh (dehidrasi), pasien juga akan diberikan cairan melalui infus.
Pada kebanyakan kasus, para pasien dewasa memerlukan pemulihan total tanpa perawatan tambahan. Namun, beberapa komplikasi mungkin muncul pada beberapa kasus dimana pasien memiliki penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Pasien seperti ini disarankan untuk kembali menemui dokter untuk menjalani pemeriksaan untuk mencegah Meningitis kembali kambuh dan memastikan bahwa tidak akan ada komplikasi jangka panjang.
Pada anak-anak, penting untuk membawa anak kembali menemui dokter setelah penyakit teratasi. Anak-anak lebih rentan terhadap efek jangka panjang dari kondisi ini seperti hilangnya pendengaran. Sebuah kunjungan lanjutan akan membantu memastikan pemulihan mereka.
Pencegahan Meningitis
Karena Meningitis dapat mengancam nyawa seseorang, khususnya jika disebabkan oleh bakteri, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana kondisi ini dapat dihindari. Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan memastikan bahwa semua anak-anak mendapatkan vaksinasi lengkap yang diperuntukkan untuk usia mereka. Meskipun vaksin meningokokus tidak termasuk dalam daftar imunisasi standar bagi anak-anak, namun vaksin ini dapat melindungi anak-anak dari berbagai penyakit yang dapat berujung pada meningitis. Vaksin-vaksin tersebut meliputi:
Cacar air
MMR (campak, gondok, dan rubella)
Pneumokokus (PCV atau PPSV) – Vaksin yang sangat penting karena vaksin ini melindungi anak-anak dari bakteri yang dapat menyebabkan Meningitis. Selain diberikan pada setiap bayi, vaksin ini juga dianjurkan bagi mereka yang memiliki cangkok koklea untuk membantu mereka mengatasi hilangnya pendengaran; beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cangkok jenis ini dapat menyebabkan infeksi telinga karena bakteri yang dapat berujung pada Meningitis. Hubungan antara infeksi telinga dan Meningitis yang dekat membuat infeksi telinga harus diatasi dengan segera.
Vaksin meningokokus, yang diberikan untuk mencegah bakteri penyebab Meningitis, hanya disarankan bagi mereka yang sedang dalam perjalanan ke negara-negara dimana kasus Meningitis sering terjadi serta mereka yang memiliki cacat pada sistem kekebalan tubuh, terlepas dari berapapun usia mereka.
Meskipun tidak termasuk dalam daftar imunisasi standar, Anda dan dokter Anda dapat membahas mengenai apakah Anda atau anak Anda memerlukan vaksin meningokokus atau tidak.
Selain memberikan vaksin yang diperlukan, ada juga beberapa cara lain yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi resiko keluarga Anda terjangkiti Meningitis, seperti:
Menghindari orang-orang yang menderita Meningitis dan tempat yang terpapar radang
Sering mencuci tangan
Menghindari hewan liar
Mencegah gigitan nyamuk dan serangga
Sumber:
Ginsberg L. (2004). “Difficult and recurrent meningitis.” Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry.
Thigpen M, Whitney C, Messonnier N. et al. (2011). “Bacterial meningitis in the United States, 1998-2007.” New England Journal of Medicine.
Chadwick D. (2005). “Viral meningitis.” British Medical Bulletin.
Marji S. (2007). “Bacterial meningitis in children.” RMJ. 2007; 32(2): 109-111.
Tacon C, Flower O. (2012). “Diagnosis and management of bacterial meningitis in the paediatric population: A review.” Emergency Medicine International
---------------
Semoga keluarga Mendiang Glenn Fredly di berikan kesabaran dan keikhlasan. Aamiin.
R.I.P Glenn Fredly, selamat jalan karyamu akan selalu hidup. Akan tetap hidup, selamanya.
Sebenarnya sudah dua public pigure tanah air yang meninggal karena penyakit meningitis ini.Beberapa tahun lalu ada alm. Olga syahputra.
Tapi, apakah meningitis itu? Dan bagaimana penjelasannya, berikut rangkumannya untuk anda:
Apa itu Meningitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati
Definisi dan Gambaran Umum
Meningitis adalah kondisi serius yang menyebabkan lapisan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang mengalami peradangan. Anak-anak, remaja, dan usia muda memiliki resiko yang paling besar, meskipun kondisi ini juga dapat menimpa orang dewasa, terutama mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Meningitis dikenal juga dengan radang selaput otak.
Penyebab
Penyebab utama dari meningitis adalah infeksi, baik itu yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Karena radang ini disebabkan oleh virus dan bakteri, kondisi ini sangat menular dan dapat berpindah dengan mudah melalui hubungan langsung, bersin, dan batuk.
Meningitis karena virus merupakan jenis Meningitis yang paling umum terjadi dan tidak begitu serius. Komplikasi seperti demam tinggi dan kejang-kejang hanya terjadi pada sebagian kecil kasus dan cukup jarang.
Meningitis karena bakteri, di sisi lain, lebih jarang terjadi namun lebih serius. Jika tidak segera ditangani, radang jenis ini dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian. Jadi, penting untuk mengetahui gejala dari Meningitis sehingga pengobatan dapat segera dilakukan.
Gejala Utama
Gejala Meningitis yang paling umum terjadi meliputi:
Leher kaku
Nyeri pada leher yang menjadi lebih buruk ketika sampai pada bagian dagu hingga dada
Demam
Muntah-muntah
Sakit kepala
Kejang-kejang
Rasa kantuk yang amat sangat atau sulit untuk tetap terjaga
Pada bayi, gejala yang muncul meliputi:
Gatal-gatal
Tangisan yang tidak ada hentinya
Mudah terkena penyakit
Hilang selera makan
Sulit bernapas
Batuk-batuk
Siapa yang dapat ditemui
Jika Anda atau anggota keluarga Anda menunjukkan gejala tersebut, Anda sebaiknya segera mendapatkan perawatan dokter. Dokter umum dapat mengenali Meningitis dan menentukan apakah jenisnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Diagnosa dilakukan dengan memeriksa kondisi kesehatan pasien, melakukan cek fisik, menganalisis riwayat kesehatan, dan melakukan beberapa tindakan, seperti lumbal pungsi (lumbar puncture), yang juga dikenal dengan sebutan spinal tap. Hal ini merupakan pemeriksaan yang paling penting untuk dilakukan jika pasien diduga menderita Meningitis karena tindakan ini meliputi pengambilan contoh cairan dari sumsum tulang belakang sehingga dapat diketahui apakah radang tersebut disebabkan oleh virus atau bakteri. Tes lainnya, seperti pemindaian CT, MRI, dan tes darah, dilakukan untuk mendukung diagnosis.
Jenis Pengobatan yang Tersedia
Terdapat beberapa pengobatan untuk Meningitis, tergantung dari jenis penyakitnya.
Meningitis yang disebabkan oleh bakteri – Meningitis karena bakteri ditangani oleh penggunaan antibiotik dan pengobatan steroid yang disebut deksametason. Kondisi ini perlu penanganan rumah sakit, jadi pembatasan pasien diperlukan, sehingga dokter Anda dapat lebih mudah untuk mengawasi kondisi Anda serta mengawasi perkembangan gejala yang terjadi, seperti kejang-kejang, hilangnya pendengaran atau tanda kerusakan otak.
Meningitis yang disebabkan oleh virus – Meningitis karena virus dapat diobati tanpa harus ke rumah sakit, dengan pengobatan untuk meredakan nyeri dan menurunkan panas demam. Pasien mungkin akan mengalami gejala selama kurang lebih dua minggu sebelum pengobatan tersebut selesai mengatasi penyebab penyakit. Para pasien juga disarankan untuk meminum banyak cairan agar tubuh mereka dapat membuang virus lebih cepat.
Metode pengobatan lain juga dilakukan untuk meredakan gejala parah yang dialami pasien. Sebagai contoh, jika pasien mengalami kesulitan bernapas, maka terapi oksigen dapat diberikan. Untuk mencegah kekurangan cairan tubuh (dehidrasi), pasien juga akan diberikan cairan melalui infus.
Pada kebanyakan kasus, para pasien dewasa memerlukan pemulihan total tanpa perawatan tambahan. Namun, beberapa komplikasi mungkin muncul pada beberapa kasus dimana pasien memiliki penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Pasien seperti ini disarankan untuk kembali menemui dokter untuk menjalani pemeriksaan untuk mencegah Meningitis kembali kambuh dan memastikan bahwa tidak akan ada komplikasi jangka panjang.
Pada anak-anak, penting untuk membawa anak kembali menemui dokter setelah penyakit teratasi. Anak-anak lebih rentan terhadap efek jangka panjang dari kondisi ini seperti hilangnya pendengaran. Sebuah kunjungan lanjutan akan membantu memastikan pemulihan mereka.
Pencegahan Meningitis
Karena Meningitis dapat mengancam nyawa seseorang, khususnya jika disebabkan oleh bakteri, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana kondisi ini dapat dihindari. Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan memastikan bahwa semua anak-anak mendapatkan vaksinasi lengkap yang diperuntukkan untuk usia mereka. Meskipun vaksin meningokokus tidak termasuk dalam daftar imunisasi standar bagi anak-anak, namun vaksin ini dapat melindungi anak-anak dari berbagai penyakit yang dapat berujung pada meningitis. Vaksin-vaksin tersebut meliputi:
Cacar air
MMR (campak, gondok, dan rubella)
Pneumokokus (PCV atau PPSV) – Vaksin yang sangat penting karena vaksin ini melindungi anak-anak dari bakteri yang dapat menyebabkan Meningitis. Selain diberikan pada setiap bayi, vaksin ini juga dianjurkan bagi mereka yang memiliki cangkok koklea untuk membantu mereka mengatasi hilangnya pendengaran; beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cangkok jenis ini dapat menyebabkan infeksi telinga karena bakteri yang dapat berujung pada Meningitis. Hubungan antara infeksi telinga dan Meningitis yang dekat membuat infeksi telinga harus diatasi dengan segera.
Vaksin meningokokus, yang diberikan untuk mencegah bakteri penyebab Meningitis, hanya disarankan bagi mereka yang sedang dalam perjalanan ke negara-negara dimana kasus Meningitis sering terjadi serta mereka yang memiliki cacat pada sistem kekebalan tubuh, terlepas dari berapapun usia mereka.
Meskipun tidak termasuk dalam daftar imunisasi standar, Anda dan dokter Anda dapat membahas mengenai apakah Anda atau anak Anda memerlukan vaksin meningokokus atau tidak.
Selain memberikan vaksin yang diperlukan, ada juga beberapa cara lain yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi resiko keluarga Anda terjangkiti Meningitis, seperti:
Menghindari orang-orang yang menderita Meningitis dan tempat yang terpapar radang
Sering mencuci tangan
Menghindari hewan liar
Mencegah gigitan nyamuk dan serangga
Sumber:
Ginsberg L. (2004). “Difficult and recurrent meningitis.” Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry.
Thigpen M, Whitney C, Messonnier N. et al. (2011). “Bacterial meningitis in the United States, 1998-2007.” New England Journal of Medicine.
Chadwick D. (2005). “Viral meningitis.” British Medical Bulletin.
Marji S. (2007). “Bacterial meningitis in children.” RMJ. 2007; 32(2): 109-111.
Tacon C, Flower O. (2012). “Diagnosis and management of bacterial meningitis in the paediatric population: A review.” Emergency Medicine International
---------------
Semoga keluarga Mendiang Glenn Fredly di berikan kesabaran dan keikhlasan. Aamiin.
R.I.P Glenn Fredly, selamat jalan karyamu akan selalu hidup. Akan tetap hidup, selamanya.
Belum ada Komentar untuk "Apa Sebenarnya Meningitis itu,Apa Gejalanya dan Bagaimana Penanganannya?"
Posting Komentar
- Mohon Berkomentar Dengan Wajar
- Dilarang Menyertakan Link Aktif Maupun Tidak Aktif
- Dilarang Berkomentar Dengan Unsur Pornografi, Sara, Promosi Dan Hal-Hal Yang Bertentangan Dengan Hukum Yang Berlaku
Jika ada hal-hal yang tidak pantas atau bertentangan, Saya selaku pengurus Blog ini tidak segan segan menghapus Komentar Anda.
Terima Kasih!!